Konfigurasi elektron

 1. Identitas :

  • Nama Guru       : Desi Amalia, S. Pd, Gr.
  • Mata Pelajaran  : Kimia
  • Kelas                 : X. 3, X. 7, X. 1
  • Pertemuan         : Minggu ke 11
2. Materi  :  Konfigurasi elektron

3. Capaian Pembelajaran  :  Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami sistem pengukuran, energi alternatif, ekosistem, bioteknologi, keanekaragaman hayati, struktur atom, reaksi kimia, hukum-hukum dasar kimia, dan perubahan iklim sehingga responsif dan dapat berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah pada isu-isu lokal dan global. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

4. Tujuan Pembelajaran  : 
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, Peserta didik mampu:

-       menentukan konfigurasi elektron menurut model atom Bohr melalui tabel data beberapa unsur.

-       menentukan konfigurasi elektron menurut model atom kuantum melalui tabel data beberapa unsur.


5. Metode Pembelajaran  : Diskusi, tanya jawab, ceramah dengan model pembelajaran based learning

6. Pengembangan Materi  : 
  •  Materi : 

KONFIGURASI ELEKTRON

 

Pengertian Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron adalah pengisian atau penataan elektron pada kulit atom, sub kulit atom, dan orbital. Pengisian elektron mengikuti aturan-aturan tertentu. Konfigurasi elektron secara umum dibagi atas dua bagian, yaitu konfigurasi elektron Bohr dan konfigurasi elektron mekanika kuantum. Konfigurasi elektron Bohr adalah konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom, sedangkan konfigurasi elektron mekanika kuantum adalah konfigurasi elektron berdasarkan sub kulit atom atau orbital.

 

Konfigurasi Elektron Berdasarkan Kulit Atom (Konfigurasi Elektron Bohr)

Sesuai dengan teori atom Niels Bohr, elektron-elektron menempati kulit atom. Kulit yang paling dekat dengan inti atom adalah kulit K (n = 1) yang dapat ditempati paling banyak oleh 2 elektron. Kulit kedua terdekat dengan inti adalah kulit L (n = 2) yang dapat ditempati paling banyak oleh 8 elektron. Kulit ketiga terdekat dengan inti adalah kulit M (n = 3) yang dapat ditempati paling banyak oleh 18 elekton, dan seterusnya. Semakin besar nomor kulit (n) , jumlah elektron yang dapat menempati kulit tersebut akan semakin banyak.

Jumlah elektron maksimum pada setiap kulit memenuhi rumus: 2n2

 

Kulit K (n = 1), jumlah elektron maksimum adalah 2 × 12 = 2  elektron

Kulit L (n = 2), jumlah elektron maksimum adalah 2 × 22 = 8  elektron

Kulit M (n = 3), jumlah elektron maksimum adalah 2 × 32 = 18  elektron

Kulit N (n = 4), jumlah elektron maksimum adalah 2 × 42 = 32  elektron

Kulit O (n = 5), jumlah elektron maksimum adalah 2 × 52 = 50  elektron

Khusus untuk unsur-unsur golongan utama atau golongan A, langkah-langkah untuk menuliskan konfigurasi elektronnya adalah sebagai berikut:

1. Hitung berapa kulit elektron yang bisa diisi secara penuh dan hitung elektron yang tersisa.

2. Jika sisa elektron kurang dari 32, maka kulit berikutnya diisi oleh 18 elektron.

3. Jika sisa elektron kurang dari 18, maka kulit berikutnya diisi oleh 8 elektron.

4. Jika sisa elektron kurang dari 8, maka seluruh elektron yang tersisa harus menempati kulit terluar.

Catatan:

Konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom seperti ini tidak berlaku untuk unsur-unsur transisi (golongan B).

 

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.

Contoh 1

Menuliskan konfigurasi elektron K (Z = 19) Kulit K dan kulit L dapat terisi penuh, masing-masing dengan 2 dan 8 elektron. Jumlah elektron yang tersisa : 19 – (2 + 8) = 9 elektron.

Karena jumlah elektron yang tersisa < 18, maka kulit berikutnya, yaitu kulit M akan berisi 8 elektron.

Kini, jumlah elektron yang tersisa : 9 – 8 = 1 elektron.

Karena jumlah elektron yang tersisa < 8, maka semua elektron tersisa ditempatkan pada kulit berikutnya, yaitu kulit N.

Dengan demikian, konfigurasi elektron kalium adalah :

19K : 2 8 8 1

 

Contoh 2

Menuliskan konfigurasi elektron At (Z = 85) Kulit K, L, M, dan N dapat terisi penuh, masing-masing dengan 2, 8, 18, dan 32 elektron.

Jumlah elektron yang tersisa : 85 – (2 + 8 + 18 + 32) = 25 elektron.

Karena jumlah elektron yang tersisa < 32, maka kulit berikutnya, yaitu kulit O akan berisi 18 elektron.

Kini, jumlah elektron yang tersisa : 25 – 18 = 7 elektron.

Karena jumlah elektron yang tersisa < 8, maka semua elektron tersisa ditempatkan pada kulit berikutnya, yaitu kulit P.

Dengan demikian, konfigurasi elektron astatin adalah :

85At : 2 8 18 32 18 7

 

Konfigurasi elektron unsur-unsur transisi mengikuti pola atau aturan yang lebih rumit dan akan dibahas pada kelas 11 berdasarkan Konfigurasi elektron berdasarkan Kuantum

Perhatikan konfigurasi elektron beberapa unsur pada tabel berikut.

 

Tabel 1. Notasi singkat konfigurasi elektron dari unsur dengan Z = 1 sampai Z = 20 dan beberapa unsur dengan Z > 20

 

Nama Unsur

Lambang Unsur

Nomor Atom, Z

 

Jumlah elektron pada kulit atom

Elektron Valensi

K (1)

L (2)

M (3)

N (3)

O (4)

Hidrogen

H

1

1

 

 

 

 

1

Helium

He

2

2

 

 

 

 

2

Litium

Li

3

2

1

 

 

 

1

Berilium

Be

4

2

2

 

 

 

2

Boron

B

5

2

3

 

 

 

3

Karbon

C

6

2

4

 

 

 

4

Nitrogen

N

7

2

5

 

 

 

5

Oksigen

O

8

2

6

 

 

 

6

Fluorin

F

9

2

7

 

 

 

7

Neon

Ne

10

2

8

 

 

 

8

Natrium

Na

11

2

8

1

 

 

1

Magnesium

Mg

12

2

8

2

 

 

2

Aluminium

Al

13

2

8

3

 

 

3

Silikon

Si

14

2

8

4

 

 

4

Fosfor

P

15

2

8

5

 

 

5

Belerang

S

16

2

8

6

 

 

6

Klorin

Cl

17

2

8

7

 

 

7

Argon

Ar

18

2

8

8

 

 

8

Kalium

K

19

2

8

8

1

 

1

Kalsium

Ca

20

2

8

8

2

 

2

Galium

Ga

31

2

8

18

3

 

3

Kripton

Kr

36

2

8

18

8

 

8

Rubidium

Rb

37

2

8

18

8

1

1

Indium

In

49

2

8

18

18

3

3

 

Catatan   :

Angka yang dicetak tebal menunjukkan jumlah elektron pada kulit terluar atau disebut elektron valensi.

 

ELEKTRON VALENSI

Konfigurasi elektron pada kulit atom terluar paling berperan dalam menentukan sifat kimia unsur. Elektron pada kulit atom terluar disebut juga elektron valensi. Unsur-unsur dengan jumlah elektron valensi yang sama mempunyai kemiripan sifat kimia. Simak contoh berikut.

 

Tabel 2. Hubungan kesamaan elektron valensi dengan kemiripan sifat kimia

 

Atom Unsur

Notasi singkat konfigurasi elektron

Elektron

Valensi

Sifat kimia

F

Cl

(2.7)

(2.8.7)

7

7

Unsur F dan Cl sangat reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya.

Ne

Ar

(2.8)

(2.8.8)

8

8

Untuk Ne dan Ar tidak reaktif sehingga di alam berada sebagai unsur (berupa atom tunggal).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penurunan Titik beku Larutan dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi nya

Latihan persiapan SAS Kimia Genap

Hukum Dasar Kimia