Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Titrasi Asam Basa

Gambar
Titrasi Asam Basa Pengertian Titrasi Asam Basa Titrasi adalah prosedur menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah larutan tersebut yang volumenya terukur dengan suatu larutan lain yang telah diketahui kadarnya (larutan standar) secara bertahap. Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi, titrasi dibedakan menjadi titrasi asam basa, titrasi pengendapan, dan titrasi  redoks . Dalam artikel ini, yang akan dibahas lebih lanjut hanya titrasi asam basa saja. Pada label yang tertera pada botol cuka makan umumnya terdapat informasi kadar cuka tersebut. Misalkan, pada suatu botol cuka tertulis 25% asam cuka, bagaimana cara memastikan kebenaran dari kadar tersebut? Penentuan kadar asam cuka dapat dilakukan dengan prosedur eksperimen menggunakan  metode  titrasi. Dalam menentukan kadar asam cuka, metode titrasi yang digunakan adalah titrasi asam basa. Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui kadarnya atau sebalikny

Hukum Dasar Kimia

Gambar
Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) (Selengkapnya:  Hukum Kekekalan Massa ) Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) berpendapat bahwa  massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap . Misalkan, jika kita mencampurkan atau mereaksikan hidrogen (dengan massa 4 g) dan oksigen (dengan massa 32 g) menghasilkan hidrogen oksida (dengan massa = massa hidrogen + massa oksigen | 4 g + 32 g = 36 g). Namun, dalam beberapa kasus seperti membakar kertas dan telah menjadi abu. Bisa jadi abu lebih ringan daripada kertas sehingga reaksinya karena hasil reaksi lainnya seperti abu dan gas CO 2  yang hilang dibawa angin. 2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) (Selengkapnya:  Hukum Perbandingan Tetap ) Joseph Louist Proust (1754-1826) berpendapat bahwa  perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap . Misalnya perbandingan massa hidrogen dengan oksigen adalah 1 : 8. Jika misalkan massa hidrogen adalah 4 gram. Maka massa oksigennya adalah 4 x 8 = 32 gram.      

Soal-Soal Larutan Buffer

Gambar
Soal No. 1 Perhatikan data percobaan berikut.  Dari data tersebut yang termasuk larutan penyangga adalah.... A. I B. II C. III D. IV E. V (un kimia 2010) Soal No 2 Dicampurkan dua larutan yaitu 50 mL NaOH 0,1 M dan 50 mL CH 3 COOH 0,2 M. Tentukan apakah campuran tersebut membentuk larutan penyangga atau tidak! Soal No. 3 Terdapat beberapa larutan berikut: (1) 25 mL NaOH 0,1 M; (2) 25 mL HCN 0,2 M; (3) 25 mL CH 3 COOH 0,1 M; (4) 25 mL NH 4 OH 0,2 M; dan (5) 25 mL HCl 0,2 M. Pasangan senyawa yang dapat membentuk larutan penyangga adalah...  A. (1) dan (2) B. (1) dan (3) C. (2) dan (4) D. (3) dan (4) E. (4) dan (5) Soal No. 4 0,15 mol asam asetat (CH 3 COOH, Ka = 2 × 10  − 5 ) dan 0,10 mol NaOH dilarutkan dalam air sehingga diperoleh larutan penyangga dengan volume 1 liter. Tentukan pH larutan penyangga tersebut! 

Soal-soal tata nama senyawa dan persamaan reaksi

Soal No. 1 Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut! LiCl SrO Fe 2 O 3 RbI Soal No.2 Tuliskan rumus senyawa ion yang mempunyai nama berikut! Natrium sulfida Magnesium oksida Aluminium sulfida Stronsium klorida Magnesium nitrida Soal No.3 Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut. CO SO 2 PCl 5 Cl 2 O CO 2 Soal No.4 Tuliskan rumus molekul senyawa yang mempunyai nama berikut. Fosforus triklorida Diklorin heptaoksida Karbon disulfida Silikon dioksida Karbon tetraklorida Soal no 5. Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara gas metana (CH 4 ) dengan gas oksigen membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Soal No 6 Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara logam aluminium dengan klorida membentuk larutan aluminium klorida dan gas hidrogen. Soal No.7 Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara logam aluminium dengan klorida membentuk larutan alal

Apa sih larutan Buffer itu ?

Gambar
Larutan penyangga  adalah suatu sistem larutan yang dapat mempertahankan nilai pH larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang berarti oleh karena penambahan  asam atau basa  maupun pengenceran. Larutan ini disebut juga dengan larutan buffer atau dapar. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai reaksi kimia yang merupakan reaksi asam basa. Sebagai contoh, reaksi beberapa enzim pencernaan dalam sistem biologis. Enzim pepsin yang berfungsi memecah protein dalam lambung hanya dapat bekerja optimal dalam suasana asam, yakni pada sekitar pH 2. Dengan kata lain, jika enzim berada pada kondisi pH yang jauh berbeda dari pH optimal tersebut, maka enzim dapat menjadi tidak aktif bahkan rusak. Oleh karena itu, perlu ada suatu sistem yang menjaga nilai pH di mana enzim tersebut bekerja. Sistem untuk mempertahankan nilai pH inilah yang disebut dengan larutan penyangga. Hal ini terjadi sebagaimana dalam larutan ini terdapat zat-zat terlarut bersifat “penahan” yang terdiri dari komponen asam d