Perubahan entalpi pada Reaksi eksoterm dan endoterm
Nama : Desi Amalia, S.Pd
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 3,2 dan 5
Kode KD : 3.4 Menjelaskan konsep perubahan entalpi reaksi pada tekanan tetap dalam persamaan termokimia
Materi Pembelajaran : Termokimia
Sub MAteri : Perubahan entalpi pada Reaksi eksoterm dan endoterm
Tujuan Pembelajaran : Melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat menjelaskan perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan percobaan dan diagram tingkat energi
Assalamualaikum Wr WB ..
Haii anak-anak soleh solehah kelas XI IPA 2,3 dan 5 bagaimana kabarnya hari ini... semoga sehat selalu ya nak...
Baiklah untuk pertemuan hari ini, KARENA kalian sudah melaksanakan PTS Ganjil TP 2022/2023, jadi untuk hari ini kita lanjutkan materi kita tentang reaksi eksoterm dan endoterm pada Termokimia. tetapi sebelumnya perhatikan terlebih dahulu petunjuk dibawah ini :
Adapun langkah-langkah pembelajaran kita hari ini adalah :
1.absensi di dalam kelas.
2.Buka blogger ibu, dan Silahkan pahami kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran pada materi hari ini
3. Sebelum kalian mengerjakan latihan soal,silahkan kalian pahami materinya dibawah ini. !
PERUBAHAN ENTALPI SUATU REAKSI,
REAKSI EKSOTERM, DAN REAKSI ENDOTERM
Azas Kekekalan Energi
1. Energi Dalam (E)
Setiap zat menyimpan sejumlah tertentu energi
Energi tersebut dapat berupa energi kinetik dan energi potensial
Energi kinetik berkaitan dengan gerak partikel zat ( translasi, rotasi, atau vibrasi )
Semua bentuk energi lain yang tidak berkaitan dengan gerakkan partikel digolongkan sebagai energi potensial
Komponen utama energi potensial dalam termokimia yaitu energi ikatan kimia gaya antar molekul
Jumlah energi yang dimiliki suatu zat, yaitu energi kinetic dan energi potensil, disebut energi dalam (Internal Energy = E )
Nilai energi dalam tidak dapat diukur, tetapi perubahannya dapat ditentukan
Untuk suatu reaksi kimia :ΔE = Eproduk - Epereaksi
Sistem dan Lingkungan
Sistem adalah reaksi atau proses yang sedang dipelajari
Lingkungan adalah segala sesuatu disekitar sistem dengan apa system berintegrasi
Interaksi system dengan lingkungan dapat berupa pertukaran materi dan/atau pertukaran energi
Berdasarkan interaksi yang terjadi antara system dan lingkungan, system dibedakan atas sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi
Sistem dikatakan terbuka jika terjadi pertukaran materi dan energi dengan lingkungan. Contoh : air panas dalam gelas terbuka
Sistem dikatakan tertutup jika antara system dan lingkungan hanya terjadi pertukaran energi tetapi tidak terjadi pertukaran materi
Contoh : air panas dalam gelas tertutup
Sistem dikatakan terisolasi jika antara system dan lingkungan tidak terjadi pertukaran materi maupun energi. Contoh: air panas dalam termos.
3. Kalor dan Kerja
Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor dan/atau kerja
Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari satu sistem ke sistem lain karena perbedaan suhu. Kalor berpindah dari suhu yang lebih tinggi kesuhu yang lebih rendah.
Jumlah kalor dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhu yang terjadi dengan rumus q = m c Δt atau q = c Δt
m = massa zat C = kapasitas kalor
c = kalor jenis Δt = suhun akhir – suhu awal
Semua bentuk pertukaran energi lainnya diluar kalor digolongkan sebagai kerja
Bentuk kerja yang paling lazim menyertai perubahan kimia adalah kerja tekanan-volume yaitu kerja yang berkaitan dengan perobahan volume.
Besarnya kerja tekanan – volume yang dilakukan sistem sama dengan hasil kali tekanan luar dengan perubahan volume system : w = -p ΔV
Tanda untuk energi (kalor dan kerja): jika energi meninggalkan system, diberi tanda negatif, sebaliknya, jika energi memasuki system, diberi tanda positif
Hukum I Termodinamika (Azas Kekekalan Energi
Energi dapat diubah dari satu bentuk kebentuk yang lain, tetapi tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan
Perubahan energi dalam (ΔE) suatu system sama dengan jumlah kalor dan kerja yang diterimanya.
ΔE = q + w ( q = kalor, w = kerja )
Kalor Reaksi : ΔE dan ΔH
Jika reaksi berlangsung pada volum tetap (ΔV = 0 ) maka w = -p ΔV = 0. Sesuai dengan hokum I termodinamika : ΔE = q + w , ΔE = qv + 0 , jadi kalor reaksi pada volume tetap sama dengan perubahan energi dalamnya : qv = ΔE
Jika reaksi berlangsung pada tekanan tetap, maka system dapat melakukan atau menerima kerja. Kerja yang dilakukan system : w = -p ΔV. Sesuai dengan hokum I termodinamika : ΔE = q + w , ΔE = q v - p ΔV atau qp = ΔE + p ΔV
Kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap selanjutnya dinyatakan sebagai perubahan entalpi (ΔH), jadi , ΔH = qp = ΔE + p ΔV
Entalpi merupakan suatu besaran termodinamika yang juga menyatakan sejumlah tertentu energi.
Sama seperti energi – dalam, nilai entalpi tidak dapat ditentukan , tetapi perubahannya dapat. Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi sama dengan selisih entalpi produk dengan entalpi pereaksi (reaktan ): ΔH = Hp - Hr
Oleh karena pada umumnya reaksi berlangsung pada tekanan tetap, maka kalor reaksi biasanya dinyatakan sebagai perubahan entalpi (ΔH).
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Reaksi yang membebaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
Reaksi eksoterm : entalpi produk < entalpi pereaksi : ΔH bertanda negatif
Reaksi endoterm : entalpi produk > entalpi pereaksi : ΔH bertanda positif
Contoh reaksi eksoterm : reaksi pembakaran, pemutusan ikatan, dan ionisasi atom.
Contoh reaksi endoterm : memasak beras menjadi nasi, fotosintetis, dan peleburan.
4. Diskusi kan dengan teman kelompokmu, dan presentasi kan tentang soal-soal dibawah ini :
1. Manakah diantara yang berikut ini yang benar untuk reaksi eksoterm ?
1. kalor mengalir dari sistem ke lingkungan
2. entalpi system bertambah
3. berlangsung pada suhu rendah
2. Apa yang dimaksud dengan sistem terbuka ?
3. Tentukan apakah proses berikut tergolong eksoterm atau endoterm ?
a. CaCO3(s) → CaO (s) + CO2 (g) ΔH = 178, 5 KJ
4. Diketahui reaksi berikut :
2NH3 (g) → N2(g) + 3H2(g) ΔH = +98 KJ
Gambarlah diagram tingkat energi untuk reaksi tersebut.
5. Bagaimana tanda ΔH pada reaksi berikut ini, positif atau negatif ?, jelaskan
a. H2O (l) → H2O (g)
b. C2H5OH (g) + 3O2(g) → CO2 (g) + 3 H2O (l) ΔH = 621 Kj
Demikian kegiatan pembelajaran pada hari ini, semoga bermanfaat buat kita semua..
Komentar
Posting Komentar