Penulisan Reaksi Ionisasi Larutan elektrolit

 Nama : Desi Amalia, S.Pd

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas : X IPA 2

Kode KD : 3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya

Materi : Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Tujuan Pembelajaran : Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahuteliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat menuliskan reaksi ionisasio suatu larutan elektrolit kuat dan lemah dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas).

Assalamualaikum Wr WB..

Halo semuanya anak-anak soleh solehah kelas X IPA 2

Bagaimana kabar nya hari ini nak? Semoga dalam keadaan sehat selalu ya..

Bagaimana dengan sholat subuh dan Dhuha nya tadi pagi nak? Apakah sudah dilaksanakan juga? Alhamdulillah jika kalian tetap Istiqomah dalam menjalankan ibadah nya ya, karena ibadah yang paling penting di dalam kehidupan kalian. Buat apa kalian pintar, tapi kalian tidak sholat...

Jadi pesan ibu, jangan sampai ada yang lalai lagi ya...🥰

Baiklah untuk pertemuan kita hari ini, kita masih  akan membahas tentang Daya hantar listrik larutan , yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit...

MINGGU kemarin kita telah membahas tentang larutan, pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit..dan kalian pun telah mendapat tugas mengenai perbedaan antara elektrolit kuat, lemah, dan non elektrolit berdasarkan percobaan virtual yang telah dilakukan.. Untuk pertemuan hari ini kita akan membahas contoh soal penulisan reaksi ionisasi suatu larutan elektrolit..


Pedoman penulisan reaksi ionisasi sebagai berikut.



HxZ (aq) → x H+(aq) + Zx–(aq)

Contoh : 

• HCl(aq) → H+(aq) + Cl(aq)
• H2SO4(aq) → 2 H+(aq) + SO42–(aq)
• HNO3(aq) → H+(aq) + NO3(aq)


M(OH)x(aq) → Mx+(aq) + x OH(aq)

Contoh : 

• NaOH(aq) → Na+(aq) + OH(aq)
• Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2 OH(aq)
• Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2 OH(aq)

c. Garam
MxZy(aq) → x My+(aq) + y Zx–(aq)

Contoh : 

• NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl(aq)
• Na2SO4(aq) → 2 Na+(aq) + SO42–(aq)
• Al2(SO4)3(aq) → 2 Al3+(aq) + 3SO42–(aq)



HxZ((aq)  x H+(aq) + Zx–(aq)

Contoh : 

CH3COOH(aq)  H+(aq) + CH3COO(aq)
H2SO3(aq)  2 H+(aq) + SO32–(aq)
H3PO4(aq)  3 H+(aq) + PO4(aq)


M(OH)x(aq)  Mx+(aq) + x OH(aq)

Contoh : 

NH4OH(aq)  NH4+(aq) + OH(aq)
Al(OH)3(aq)  Al3+(aq) + 3 OH(aq)
Fe(OH)2(aq)  Fe2+(aq) + 2 OH(aq)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penurunan Titik beku Larutan dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi nya

Keselamatan dan keamanan kerja di laboratorium

KISI-KISI PTS KIMIA GANJIL KELAS X