Tata nama Senyawa anorganik

 Nama Guru : Desi Amalia, S.Pd

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas : X IPA 4

Kode KD : Mendeskripsikan tatanama senyawa anorganik dan organik sederhana

Materi : Tatanama Senyawa Ion

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menuliskan rumus kimia senyawa ion dan menuliskan nama berdasarkan IUPAC


Assalamualaikum Wr WB..

Halo semuanya anak² yang solehh dan solehah.. bagaimana kabar nya hari ini? semoga sehat selalu dan dilindungi oleh ALLAH SWT yaa..

Tak terasa sudah Minggu ke 10 disemester genap ini kita berjumpa ,walau masih dalam keadaan virtual, semoga semangat kalian dalam mengikuti PJJ kimia tidak akan pernah kendor ya nak.. yang sudah mulai kendor, ayo dikencangkan lagi mengingat sebentar lagi kita akan menghadapi Penilaian Tengah Semester( PTS ),dan kalian juga pasti nya sebentar lagi akan berjuang untuk memulai tahapan yang lebih tinggi yaitu berada di kelas XI. Maka dari itu. Teruslah berjuang, teruslah berdoa, Jangan sampai ditinggalkan solat wajib dan Sunnah nya...

Adapun kegiatan PJJ kita hari ini adalah :

1. Silahkan kalian amati materi dibawah ini

Setiap senyawa kimia tentunya memiliki nama spesifik untuk membedakannya dari senyawa yang lain. Untuk memudahkan pengenalan nama dan mencegah kesimpangsiuran dalam memberi nama senyawa kimia, IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) membuat suatu aturan penamaan. Aturan IUPAC dalam penamaan senyawa kimia dibedakan untuk senyawa anorganik dan senyawa organik..

a. Senyawa ion

Senyawa ion terdiri dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Pada umumnya, kation merupakan ion logam dan anion merupakan ion nonlogam.

1. Kation

Kation dari unsur logam diberi nama sama dengan unsur logam tersebut.

Contoh: ion natrium (Na+), ion kalsium (Ca2+), ion perak (Ag+)

Jika logam dapat membentuk kation dengan muatan berbeda, jumlah muatannya ditulis dengan angka Romawi dalam tanda kurung setelah nama unsur logam itu.

Contoh: ion besi(II) (Fe2+), ion besi(III) (Fe3+)

Kation dari unsur nonlogam umumnya memiliki akhiran -ium.

Contoh: ion amonium (NH4+), ion hidronium (H3O+)



2. Anion

Anion monoatom diberi nama dengan akhiran -ida pada nama unsur tersebut.

Contoh: ion hidrida (H−), ion oksida (O2−), ion nitrida (N3−), ion fluorida (F−)

Anion poliatom yang mengandung unsur oksigen (oksoanion) diberi nama dengan akhiran -at ataupun -it. Akhiran -at digunakan untuk anion poliatom yang memiliki atom O lebih banyak dibanding anion dengan akhiran -it.

Contoh: ion nitrat (NO3−), ion nitrit (NO2−). ion sulfat (SO42−), ion sulfit (SO32−)

Anion yang diturunkan dari penambahan H+ pada oksoanion diberi nama dengan menambahkan awalan hidrogen atau dihidrogen.

Contoh: ion hidrogen karbonat (HCO3−), ion dihidrogen fosfat (H2PO4−)

Tabel Anion.


Nama senyawa ion terdiri dari nama kation di awal kemudian diikuti dengan nama anion di akhir.

Contoh:

KBr              :  kalium bromida

BaCl2           :  barium klorida

Ag2S             :  perak sulfida

Al(NO3)3      :  aluminium nitrat

FeS               :  besi(II) sulfida

Fe2O3           :  besi(III) oksida

CuSO4              :  tembaga(II) sulfat

NH4CN        :  amonium sianida

b. Senyawa molekul

Senyawa molekul terdiri unsur-unsur nonlogam. Pada bagian ini, tata nama senyawa molekul yang akan dibahas hanya untuk senyawa molekul biner, yaitu senyawa molekul yang hanya terdiri dari dua jenis unsur. Berikut aturan penamaaan senyawa molekul biner.

Nama dari unsur yang terletak lebih kiri pada sistem periodik unsur ditulis terlebih dahulu sebagai unsur pertama. Pengecualian untuk senyawa yang mengandung oksigen, dan klorin, bromin, atau iodin (semua halogen kecuali fluorin), oksigen ditulis sebagai unsur terakhir.

Contoh: HBr, BCl3, PCl5, CS2, NO, Cl2O, I2O5, OF2

Jika kedua unsur berada pada golongan yang sama, maka unsur pertama adalah unsur yang terletak lebih bawah pada golongan dalam sistem periodik unsur.

Contoh: ClF3, IF5

Unsur terakhir diberi akhiran -ida.

Contoh: HF (hidrogen fluorida), H2S (hidrogen sulfida)

Jumlah atom dari masing-masing unsur menentukan awalan bahasan Yunani yang dipakai untuk penulisan nama senyawa molekul. Awalan -mono tidak digunakan untuk unsur pertama.

Contoh: N2O (dinitrogen monoksida), N2O5 (dinitrogen pentaoksida), NO2 (nitrogen dioksida), CO (karbon monoksida), CS2 (karbon disulfida), PCl5 (fosforus pentaklorida), SF6 (sulfur tetrafluorida), IBr (iodin monobromida).

c. Asam

Berdasarkan definisi asam basa oleh Arrhenius, senyawa asam adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepas ion H+. Pada umumnya, asam dapat terionisasi dalam air menjadi ion H+ dan anion yang disebut sisa asam. Penamaan senyawa asam dimulai dari kata ‘asam’ diikuti dengan nama anion sisa asam.

Contoh:

HCl        :  asam klorida

HF          :  asam fluorida

H2S        :  asam sulfida

HCN      :  asam sianida

H2CO3   :  asam karbonat

H2SO4    :  asam sulfat

HClO4      :  asam perklorat


2. Langkah kegiatan berikutnya, setelah memahami materi diatas silahkan kalian catat yang menurut anda penting, catata di buku catatan kalian.Setelah mencatat, absen nama kalian di kolom komentar blogger.

3. Setelah memahami materi diatas, Bu Desi akan berdiskusi dengan kalian di grup PJJ nya.

4. Sebagai penilaian evaluasi hari ini, nanti akan Bu Desi share di grup pjj

, ketika PJJ berlangsung, setelah itu baru Bu Desi berikan soal nya...

Semangat terus anak² yang Soleh Solehah...

Komentar

  1. Calista Manda Widyapalastri
    X IPA 4

    BalasHapus
  2. micha damayanti
    x ipa 4

    BalasHapus
  3. zeki dimas saputra
    x ipa 4

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisi-kisi STS Kimia Fase E

Latihan persiapan SAS Kimia Genap

Hukum Dasar Kimia